Si adas yang menarik perhatian saya

Holaaaa.... beberapa minggu yang lalu, saya sempat ke salah satu desa yang ada di Salatiga, desa tersebut dekat dengan pegunungan.

Selama keliling desa, saya melihat begitu banyak tanaman yang di hasilkan oleh desa ini,  tapi ada sebuah tanaman yang menarik perhatian saya, seperti rumput tapi di tanam begitu rapi di antara tanaman-tanaman inti, saat mendekat saya mencium aroma yang saya kenal dari tanaman ini,,, seperti rempah yang pernah saya gunakan.

Ketika saya bertanya kepada teman saya, dan dia mengatakan bahwa “ini adas”,,,, ooooalaaaaah,,,,, tenyata tanaman ini yang aromanya menemani saya setiap hari, karena saya pengguna minyak telon sejati sejak lama.... pantes aromanya saya kenal.

Sepengetahuan saya, adas yang digunakan sebagai bahan pelengkap masakan berbentuk seperti biji yang halus-halus, “lalu dimana bijinya?” tanya saya ke salah seorang teman. Menurut teman saya, bijinya itu dari bunga yang mekar, ketika bunganya sudah tidak mekar akan berganti menjadi biji-biji adas yang siap untuk digunakan, baik untuk salah satu pelengkap masakan dan juga digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan telon {parfum andalan saya dan beberapa bayi :D}

Tanaman adas memang banyak tumbuh di kawasan pegunungan, sehingga kita akan dengan mudah menemuinya seperti dibiarkan tumbuh tanpa ditanam. Banyak manfaat dari tanaman ini, seperti memberi rasa hangat pada tubuh, sebagai penambah rasa dan pewangi saat membuat puding srikaya {ehehehe, ne makanan kesukaan saya}, sebagai perangsang keluarnya kentut (nah loo), juga bisa sebagai menambah nafsu makan,

Wah-wah, tanaman ini, biar kecil tapi manfaatnya banyak.

Perjalanan saya ke salah satu desa di Boyolali membuat saya tau, seperti apa tanaman adas yang sering saya gunakan sehari-hari melalui minyak telon yang saya gunakan.

Mungkin besok ato minggu depan, ato beberapa bulan lagi saat saya melakukan perjalanan ke desa lain, saya akan kembali menemukan sesuatu yang sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari.